Gue masih inget banget malam waktu pertama kali nonton One Missed Call. Gue pikir waktu itu cuma iseng aja, karena temen bilang ini “cuma” film horor Jepang biasa. Tapi ternyata, itu adalah salah satu keputusan tergila yang gue ambil waktu malam Jumat. Dan setelah itu, gue sempat enggan banget ngangkat telepon dari nomor nggak dikenal selama berbulan-bulan.
Film ini tuh bukan sekadar film horor. Movie One Missed Call punya atmosfer yang gak bisa dijelaskan, kayak ada rasa gak nyaman bahkan setelah filmnya selesai. Kalo lo tipe orang yang gampang kebawa suasana, film ini bisa jadi mimpi buruk dalam arti harfiah.
Di artikel ini, gue bakal cerita sinopsisnya, apa yang bikin film ini dianggap horor terseram di Jepang, adegan paling menyeramkan (yang bikin gue sempat nutup mata setengah film!), keunikan filmnya, sampai pengalaman pribadi gue yang mungkin bisa bikin lo lebih waspada waktu lihat panggilan tak terjawab.
Contents
- 1 Sinopsis One Missed Call (2003): Jangan Pernah Angkat Telepon Itu
- 1.1 Mengapa One Missed Call Jadi Film Horor Terseram di Jepang?
- 1.2 Adegan Paling Menyeramkan yang Bikin Gue Mau Mati Gaya
- 1.3 Keunikan Film One Missed Call: Lebih dari Sekadar Hantu Telepon
- 1.4 Pengalaman Pribadi Nonton One Missed Call (dan Akibatnya…)
- 1.5 Tips Buat yang Mau Nonton One Missed Call
- 1.6 Film Horor Jepang yang Beneran Nempel di Otak
Sinopsis One Missed Call (2003): Jangan Pernah Angkat Telepon Itu
Film ini disutradarai oleh Takashi Miike—nama yang udah gak asing di dunia perfilman Jepang, apalagi genre thriller dan horor. One Missed Call (Chakushin Ari dalam versi Jepang) rilis tahun 2003 dan langsung dapat perhatian besar karena premisnya yang unik dan sangat relevan dengan dunia modern: kutukan melalui panggilan telepon.
Jadi ceritanya, ada sekelompok anak muda yang mulai menerima missed call dari nomor mereka sendiri. Tapi anehnya, pesan suara itu berasal dari masa depan—tepatnya waktu dan tanggal kematian mereka. Mereka mendengarkan suara mereka sendiri saat meregang nyawa. Gak lama setelah itu, boom, kejadian dalam rekaman suara itu jadi nyata kapan lagi.
Anehnya, setelah satu korban mati, kutukannya berpindah ke orang lain di daftar kontaknya. Kayak rantai kematian. Dan yang bikin makin parno, semua kejadian itu selalu diawali dengan ringtone khas yang bikin merinding banget. Serius deh, ringtone itu sempat jadi trauma buat gue.
Mengapa One Missed Call Jadi Film Horor Terseram di Jepang?
Gue dulu sempat mikir, “Masa sih film ini lebih serem dari Ju-On atau Ringu?” Tapi setelah nonton, gue paham kenapa film ini masuk jajaran film horor paling menyeramkan dari Jepang.
Pertama, karena konsepnya tuh dekat banget sama kehidupan nyata. Semua orang punya HP, semua orang pernah dapat missed call. Jadi penontonnya gampang banget ngerasa, “Gila, itu bisa aja kejadian ke gue.” Kita gak ngomong soal rumah hantu tua di tengah hutan yang gak relevan, ini tentang teknologi sehari-hari yang kita pakai.
Kedua, Takashi Miike itu jago banget membangun atmosfer. Dia nggak perlu jumpscare murahan. Cukup dengan tatapan kosong, suara dering HP, atau gerak lambat yang nggak masuk akal, lo udah bisa ngerasa ketakutan pelan-pelan merayap.
Ketiga, efek praktikal dan cara pengambilan gambarnya tuh… disturbing. Gue gak tahu ya gimana dia bisa bikin suasana se-mencekam itu padahal visualnya nggak terlalu “rame”. Tapi mungkin itu dia—kesederhanaannya justru bikin film ini makin meresap ke otak lo.
Dan satu hal lagi: tema sosial. Banyak yang gak sadar, tapi film ini juga kritik terhadap sistem keluarga dan trauma masa kecil, terutama soal kekerasan dalam rumah tangga. Jadi horornya tuh bukan cuma dari setan, tapi juga dari luka batin yang dipendam.
Adegan Paling Menyeramkan yang Bikin Gue Mau Mati Gaya
Waktu nonton film ini, ada beberapa adegan yang bener-bener stuck di kepala gue. Tapi ada satu adegan yang… astaga, bahkan sekarang gue ngetik sambil merinding.
Itu adegan di mana karakter bernama Yoko dapet missed call, dan dia tahu dia bakal mati malam itu. Tapi dia berusaha tetap kalem, ngumpet di apartemen. Tiba-tiba, waktu dia mau ambil sesuatu dari kulkas, kamera statis ngarah ke dapur. Terus… tiba-tiba Yoko ditarik sesuatu tak kasat mata ke langit-langit. Badannya terangkat, dan jatuh dengan cara yang gak manusiawi. Gue beneran nutup mata waktu itu.
Dan setelah itu, muncul rekaman suara dia teriak kesakitan. Holy crap.
Ada juga adegan di rumah sakit waktu karakter utama, Yumi, ngelihat makhluk halus lewat kamera ponsel. Itu tuh salah satu teknik horor yang ngena banget. Lo gak ngelihat hantu secara langsung, tapi dari kamera HP. Jadi kita yang nonton pun ngerasa jadi bagian dari “kutukan” itu.
Keunikan Film One Missed Call: Lebih dari Sekadar Hantu Telepon
Film ini gak cuma soal hantu. One Missed Call punya beberapa elemen unik yang bikin dia beda dari film horor kebanyakan:
1. Teknologi sebagai media kutukan
Kalau biasanya kutukan muncul lewat buku tua, boneka, atau cermin, film ini pake ponsel modern. Itu bikin ancaman terasa lebih nyata dan personal. Dulu, waktu pertama nonton, gue sampai ganti nada dering jadi nada standar. Gak berani pake ringtone lucu-lucu.
2. Kutukan yang menular
Kayak virus. Sekali masuk ke satu orang, dia bakal pindah ke orang lain yang punya koneksi sosial. Ini bisa dibaca sebagai metafora juga sih—bagaimana trauma dan penderitaan bisa menular ke orang terdekat.
3. Elemen detektif
Film ini bukan cuma horor pasif. Karakter utamanya, Yumi, mencoba menyelidiki asal-usul kutukan. Jadi ada sedikit unsur misteri, kayak kita diajak ikut menyusun puzzle. Dan pas kebenarannya terungkap, justru horornya naik dua kali lipat.
4. Kritik sosial terselubung
Ada subplot soal kekerasan orang tua ke anak yang menurut gue berat banget. Tapi di situlah kekuatan film ini. Dia nunjukin bahwa trauma masa lalu bisa membentuk sesuatu yang lebih gelap.
Pengalaman Pribadi Nonton One Missed Call (dan Akibatnya…)
Gue nonton film One Missed Call pertama kali sendirian. Big mistake. Harusnya gue ajak temen, atau minimal nonton siang hari.
Setelah filmnya kelar, gue bener-bener gak mau buka HP. Dan parahnya, 10 menit setelah film selesai, HP gue bunyi. Ternyata notifikasi email kerjaan. Tapi tetap aja, gue sempat kaget dan gak mau lihat layar HP selama setengah jam.
Gue juga jadi mikir, seandainya konsep ini beneran kejadian, kira-kira siapa yang bakal ada di daftar kontak terakhir gue? Dan apakah gue udah siap menghadapi “rekaman suara terakhir” gue sendiri? Serem juga ya kalau dipikir-pikir.
Dan buat lo yang penasaran, iya, gue sempat mimpi buruk selama dua malam berturut-turut. Nggak lebay. Tapi itulah kekuatan film horor Jepang—mereka gak cuma bikin takut, tapi bikin lo merenung.
Tips Buat yang Mau Nonton One Missed Call
Jangan nonton sendirian. Minimal ada satu orang di rumah, biar ada teman ngobrol abis film selesai.
Matikan notifikasi HP. Trust me. Ringtone lo bisa jadi mimpi buruk kalau berbunyi di tengah film.
Tonton versi original Jepang. Jangan nonton versi Hollywood remake-nya (2008), jujur agak hambar.
Jangan cari makna semuanya. Kadang film ini punya simbolisme aneh yang bikin bingung, tapi biarkan aja lo meresapi suasananya.
Sediakan makanan ringan. Biar bisa ngemil waktu tegang. Walau gue sih dulu malah nggak bisa makan apa-apa saking tegangnya.
Film Horor Jepang yang Beneran Nempel di Otak
Banyak orang bilang One Missed Call gak semenyeramkan Ju-On atau The Ring. Tapi menurut gue, justru karena kesederhanaannya dan kedekatannya dengan kehidupan sehari-hari, film ini jadi menyiksa psikologis dengan cara yang halus tapi brutal.
Gue suka film horor, tapi gue juga suka bisa tidur dengan tenang. Dan One Missed Call adalah salah satu dari sedikit film yang berhasil ngacak-ngacak pikiran gue sampai gue mikir dua kali setiap kali HP gue bunyi tengah malam.
Kalau lo belum pernah nonton, cobain deh. Tapi jangan salahin gue kalau lo jadi trauma sama nada dering.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang M3GAN 2.0: Evolusi Boneka Pintar yang Mengerikan disini