Mengatasi Overthinking, Jujur, aku dulu orang yang gampang banget tenggelam dalam pikiran sendiri. Bahkan cuma karena chat nggak dibales dalam 5 menit, bisa langsung mikir: “Dia marah ya?”, “Aku salah ngomong tadi?”, “Atau dia udah ilfeel?”
Masalahnya? 9 dari 10 kali, nggak ada apa-apa. Aku cuma capek sendiri karena main asumsi.
Waktu itu, aku inget banget pernah duduk di kamar, mau ngerjain kerjaan tapi malah kepikiran hal yang belum tentu kejadian. Tiba-tiba dua jam lewat, dan aku belum ngapa-ngapain. Produktivitas? Nol besar.
Dan parahnya, semakin aku mikir, semakin muncul skenario baru yang makin absurd. Ujungnya? Lelah mental. Makanya aku mulai nyari cara untuk lepas dari lingkaran itu
Contents
- 1 Mengatasi Overthinking Itu Bukan Salahmu, Tapi Bisa Kamu Kendalikan
- 1.1 Teknik yang Ngebantu Aku: Mind Dump & Time Blocking
- 1.2 Ngobrol Sama Orang Itu Obat yang Sering Diremehkan
- 1.3 Meditasi dan Journaling: Bukan Klise, Emang Manjur
- 1.4 Kenapa Kita Sering Mengatasi Overthinking? Ini Dia Akar Masalahnya
- 1.5 Pelajaran Terbesar: Kamu Boleh Berhenti Berpikir, dan Itu Nggak Egois
- 1.6 Kesalahan-Kesalahan yang Pernah Aku Lakuin (Dan Semoga Kamu Nggak)
- 1.7 Hal-Hal Kecil yang Bisa Bikin Pikiran Lebih Ringan
- 1.8 Penutup: Kamu Nggak Sendirian, dan Itu Penting Buat Diingat
Mengatasi Overthinking Itu Bukan Salahmu, Tapi Bisa Kamu Kendalikan
Satu hal yang aku pelajari: Mengatasi Overthinking itu bukan kelemahan, tapi sinyal. Biasanya muncul karena kita takut salah langkah, takut ditolak, atau takut nggak cukup baik.
Masalahnya, pikiran itu nggak mau diam. Mereka terus muter, bahkan ketika kamu pengen tidur. Apalagi kalau kamu orangnya perfeksionis atau sensitif—kayak aku. Jadi, pertama-tama, aku belajar untuk nerima dulu.
Nggak apa-apa kok kalau kamu overthink. Tapi kamu juga punya kendali untuk mengatur reaksi kamu terhadap pikiran itu.
Teknik yang Ngebantu Aku: Mind Dump & Time Blocking
Satu teknik yang berhasil banget buatku itu mind dump. Setiap kali pikiranku lagi penuh, aku langsung ambil kertas dan tulis semuanya. Tanpa sensor. Kadang isinya konyol, kadang curhat, kadang cuma daftar hal yang bikin resah.
Itu ngebantu banget buat “mengeluarkan sampah pikiran” dari kepala.
Lalu, aku pasang timer. Aku bilang ke diriku sendiri, “Oke, kamu boleh Mengatasi Overthinking 15 menit aja.” Habis itu, lanjut aktivitas lain. Ini namanya time blocking. Jadi, kamu tetap ngasih ruang buat overthinking, tapi nggak ngasih dia kendali penuh.
Ngobrol Sama Orang Itu Obat yang Sering Diremehkan
Aku pernah ngobrol sama temen deket, curhat soal kekhawatiran yang kayaknya gede banget di kepala. Tapi pas aku ngomong, terus dia jawab, “Lah, cuma itu?”
Langsung ngerasa kayak beban di pundak ilang separuh.
Serius deh, jangan remehkan kekuatan ngobrol. Kadang kita cuma butuh orang lain buat ngebalikin perspektif. Bukan berarti kita nyari validasi terus, tapi lebih ke… ngingetin diri sendiri kalau apa yang kita pikirin belum tentu bener.
Meditasi dan Journaling: Bukan Klise, Emang Manjur
Awalnya aku skeptis juga. Masa iya sih duduk diem bisa bantu? Tapi pas nyoba meditasi guided 5 menit lewat YouTube, eh kok adem ya?
Meditasi itu ngajarin aku buat ngamatin pikiran tanpa keburu ditelan.
Journaling juga gitu. Aku punya buku kecil yang isinya catatan kecil: “Apa yang kupikirkan?”, “Apa yang kurasakan?”, “Apa yang sebenarnya terjadi?” Itu bantu banget buat memisahkan fakta dan asumsi Hello Sehat.
Kenapa Kita Sering Mengatasi Overthinking? Ini Dia Akar Masalahnya
Berdasarkan yang aku rasain, Mengatasi Overthinking biasanya muncul dari:
Takut gagal
Terlalu mikirin pendapat orang
Perfeksionisme akut
Kehilangan kendali
Kalau kita bisa ngerti akar masalahnya, kita jadi bisa nyari solusi yang lebih tepat. Misalnya, kalau kamu perfeksionis, berarti kamu perlu belajar untuk nyelesain sesuatu meski belum sempurna. Done is better than perfect, kan?
Pelajaran Terbesar: Kamu Boleh Berhenti Berpikir, dan Itu Nggak Egois
Dulu aku ngerasa bersalah kalau berhenti mikirin sesuatu. Kayak, “Kalau aku nggak mikir terus, berarti aku cuek dong?” Padahal, justru karena kamu peduli, kamu mikir terlalu keras.
Tapi hidup itu bukan soal mikirin segalanya. Kadang kamu cuma perlu berjalan aja.
Dan ini pelajaran paling penting: menghentikan pikiran bukan berarti menyerah, tapi memilih untuk memberi dirimu istirahat.
Kesalahan-Kesalahan yang Pernah Aku Lakuin (Dan Semoga Kamu Nggak)
Berusaha nyelesaiin semua di kepala, tanpa action
Ngecek chat atau email berkali-kali
Terlalu mikir “what if” sampai lupa “what now”
Menyalahkan diri sendiri karena Mengatasi Overthinking
Kalau kamu juga pernah kayak gini, tenang. Kita semua pernah. Tapi sekarang kita belajar bareng, kan?
Hal-Hal Kecil yang Bisa Bikin Pikiran Lebih Ringan
Coba deh:
Jalan kaki tanpa bawa HP
Dengerin lagu favorit sambil nutup mata
Ngerjain tugas rumah yang sederhana kayak nyapu atau nyuci piring
Tulis satu kalimat positif sebelum tidur
Nggak harus gede kok perubahan itu. Yang penting konsisten.
Penutup: Kamu Nggak Sendirian, dan Itu Penting Buat Diingat
Mengatasi Overthinking itu nyata, dan menyebalkan. Tapi kamu nggak sendiri. Banyak orang di luar sana juga ngerasain hal yang sama. Yang penting, jangan biarin pikiranmu jadi penjara.
Mulai dari hal kecil. Beri dirimu ruang untuk salah. Dan kalau perlu, minta bantuan.
Karena satu hal yang aku percaya sekarang: pikiran itu bisa kita latih, kayak otot. Dan kamu lebih kuat dari yang kamu kira.
Baca Juga Artikel dari: Tools SEO Favorit yang Bikin Ranking Website Melesat
Baca juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Health & Wellness