Kalau ngomongin soal makanan khas Indonesia, saya selalu bingung harus mulai dari mana. Soalnya, hampir tiap daerah punya keistimewaan sendiri. Nah, salah satu yang sampai sekarang masih sering saya cari kalau lagi mampir ke Sumatera Utara adalah kari ayam Medan. Jujur aja, pertama kali saya nyobain kari ayam Medan, saya agak kaget. Kaget karena kuahnya lebih kental, warnanya pekat, dan aromanya… wah, bener-bener bikin kepala langsung nengok.
Saya masih ingat, waktu itu saya makan di sebuah warung food sederhana di daerah Glugur, Medan. Tempatnya nggak besar, cuma ada beberapa meja kayu dan kursi plastik. Tapi pas piring kari ayam datang, lengkap dengan nasi putih hangat, sambal hijau, dan irisan timun segar, saya langsung merasa… ini bukan sekadar makanan. Ini pengalaman.
Yang bikin beda dari kari-kari di daerah lain adalah kombinasi rempahnya. Ada lengkuas, kunyit, ketumbar, kapulaga, sampai daun salam yang bikin aromanya harum banget. Tapi menurut saya yang paling nendang itu adalah santannya. Kental, gurih, dan pas banget ngikat semua rempah itu jadi satu harmoni rasa.
Saya bahkan sampai sempat nambah nasi waktu itu, padahal biasanya saya makannya biasa aja. Itu bukti betapa kari ayam Medan punya daya tarik luar biasa di lidah.
Contents
Apa yang Membuat Kari Ayam Medan Disukai?

Nah, kalau kita ngomong soal kenapa kari ayam Medan disukai banyak orang, sebenarnya ada beberapa alasan yang bisa saya ceritakan dari pengalaman pribadi Cookpad.
Pertama, rasa rempahnya kuat tapi nggak berlebihan. Ada kari yang terlalu dominan satu bumbu, misalnya cuma kunyit aja atau cuma ketumbar aja. Tapi kari Medan itu kayak orkestra rempah. Semua instrumen jalan bareng, nggak ada yang terlalu mendominasi, tapi hasil akhirnya harmonis.
Kedua, kuah santannya kental tapi tetap ringan. Mungkin karena proses masaknya yang pelan-pelan, ayam dimasak sampai bumbunya benar-benar meresap. Jadi waktu kita makan, rasa rempah itu nggak cuma di kuah, tapi sampai ke serat-serat daging ayamnya.
Ketiga, cara penyajiannya sederhana tapi mengena. Biasanya kari ayam Medan disajikan dengan nasi putih panas, sambal hijau, kadang ada acar timun atau emping. Kombinasi ini bikin lidah nggak bosan. Jadi walau makan sepiring penuh, kita masih pengen tambah.
Dan terakhir, mungkin karena faktor nostalgia juga. Banyak orang Medan atau perantau dari Sumatera Utara merasa kari ayam ini kayak comfort food. Makanan yang bisa bikin kangen rumah, bikin hati hangat, apalagi kalau dimakan bareng keluarga.
Tips Menikmati Kari Ayam Medan
Saya punya beberapa trik biar pengalaman makan kari ayam Medan makin maksimal. Ini berdasarkan trial-error juga ya, jadi mungkin tiap orang punya versi masing-masing.
Makan dengan nasi putih panas. Saya pernah coba makan kari ayam Medan pakai lontong, rasanya enak sih, tapi menurut saya tetap paling pas dengan nasi putih yang masih mengepul.
Tambahkan sambal hijau Medan. Percaya deh, pedasnya sambal hijau itu bikin kuah kari jadi naik level. Saya bahkan pernah iseng makan pakai sambal terasi biasa, tapi rasanya beda. Sambal hijau tetap juara.
Pakai emping atau kerupuk. Ini memang bukan keharusan, tapi sensasi kriuk-kriuk waktu makan kari ayam itu bikin pengalaman makan lebih seru.
Jangan buru-buru. Kari ayam Medan itu makanan yang layak dinikmati pelan-pelan. Rasakan dulu kuahnya, lalu coba daging ayamnya. Biarkan rempah-rempahnya nempel di lidah.
Makan bareng orang lain. Entah kenapa, makanan berkuah kayak kari itu lebih nikmat kalau dinikmati rame-rame. Mungkin karena kita bisa saling tukar cerita sambil makan.
Resep Membuat Kari Ayam Medan
Oke, sekarang bagian yang paling sering ditanya: gimana cara bikin kari ayam Medan di rumah? Jujur, saya pertama kali coba bikin sendiri itu agak gagal. Kuahnya terlalu encer dan rasanya kurang nendang. Tapi setelah beberapa kali eksperimen (dan sedikit tanya-tanya ke teman orang Medan asli), akhirnya saya nemu resep yang cukup oke.
Bahan-bahan:
1 ekor ayam kampung, potong 12 bagian
500 ml santan kental
1 liter santan encer
4 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk
3 cm lengkuas, memarkan
2 sdt garam
1 sdt gula merah
Bumbu halus:
10 siung bawang merah
6 siung bawang putih
5 butir kemiri, sangrai
2 cm jahe
3 cm kunyit bakar
1 sdm ketumbar sangrai
½ sdt jintan
½ sdt merica
Cara membuat:
Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak sampai harum. Masukkan daun salam, serai, daun jeruk, dan lengkuas.
Tambahkan ayam, aduk sampai berubah warna.
Masukkan santan encer, masak dengan api kecil hingga ayam empuk.
Tuang santan kental, aduk terus supaya santan tidak pecah.
Masak sampai kuah mengental dan bumbu meresap.
Sajikan panas dengan nasi putih dan sambal hijau.
Tips kecil: kalau mau lebih nikmat, biarkan kari ayam semalaman di kulkas, lalu panaskan lagi keesokan harinya. Biasanya rasa rempahnya makin keluar.
Keunikan dari Kari Ayam Medan

Setelah beberapa kali makan dan bahkan coba bikin sendiri, saya menyadari ada beberapa keunikan kari ayam Medan dibandingkan dengan kari dari daerah lain.
Pertama, pengaruh budaya India dan Melayu yang kuat. Medan memang kota multikultural, jadi masakannya banyak dipengaruhi oleh tradisi kuliner dari berbagai etnis. Kari ayam Medan ini salah satu contohnya. Ada sentuhan kari ala India, tapi juga ada rasa khas Melayu yang bikin berbeda.
Kedua, bumbunya lebih kompleks. Kalau kari Jawa biasanya lebih manis, kari Padang lebih pedas, kari Medan punya rasa yang lebih balance. Gurih, pedas, sedikit manis, dan aromanya kaya.
Ketiga, sering dipakai untuk acara keluarga atau perayaan. Kari ayam bukan sekadar makanan sehari-hari, tapi juga sering hadir di meja makan saat ada hajatan, lebaran, atau acara kumpul keluarga besar. Jadi ada nilai emosional juga di dalamnya.
Dan terakhir, menurut saya yang paling unik adalah kesan hangat yang dibawanya. Entah karena santannya, atau mungkin karena pengalaman makan pertama saya di Medan, tapi setiap kali makan kari ayam ini, saya merasa seperti kembali ke suasana hangat di rumah makan kecil di Glugur itu.
Penutup
Buat saya, kari ayam Medan bukan cuma soal makanan. Ia adalah representasi dari kekayaan kuliner Indonesia yang nggak pernah habis untuk dijelajahi. Dari kuah kentalnya, aroma rempahnya, sampai momen sederhana saat menyantapnya bareng keluarga atau teman, semua itu bikin kari ayam Medan punya tempat spesial di hati.
Kalau kamu belum pernah coba, saya saranin banget buat bikin sendiri di rumah atau hunting rumah makan khas Medan di kotamu. Siapa tahu, sama kayak saya, kamu bakal jatuh cinta sama kuliner satu ini.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Ayam Penyet: Rahasia Nikmatnya yang Bikin Susah Move On! disini
